REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Kantor Wilayah Dirjen Bea Cukai DIY-Jateng Nugroho Wahyu Widodo mengatakan, momen akhir tahun merupakan waktu yang rawan terjadi penyelundupan narkoba, terutama melalui bandara. Ia pun mengingatkan jajarannya untuk selalu waspada.
“Makanya akhir tahun petugas jangan sampai lengah di akhir tahun,” ujar Nugroho, saat jumpa pers Penggagalan Penyelundupan Shabu-Shabu di Bandara Adisucipto di Kantor Bea Cukai DIY, Senin (29/12).
Menurut Nugroho, generasi muda Indonesia kini menjadi salah satu taget pasar yang dibidik jaringan narkoba internasional. Nugroho menegaskan, bersama pihak terkait lainnya, bakal terus memberantas peredaran narkoba terutama di DIY-Jateng.
Pada kesempatan sama, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Daerah Istimewa Yogyakarta Budiharso mengatakan pengguna shabu-shabu terakhir kali tercatat berkisar 69 ribu orang. Angka itu berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 2011. “Tapi untuk naik atau turunnya pengguna, belum bisa dipastikan,” katanya.
Menurut Budiharso, untuk mengetahui apakah di Yogyakarta pengguna shabu-shabu mengalami peningkatan atau penurunan masih akan dilakukan penelitian lebih lanjut. Namun, yang terpenting, kata Budiharso, bagaimana melakukan pencegahan agar perkembangan peredaran shabu-shabu di DIY tidak meningkat. Oleh karena itu, ia mengharapkan kerjasama dari semua pihak.