REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) akan melakukan pemilihan ketua umum baru, dalam kongres yang akan digelar pada 2015. Saat ini sudah 3 nama keluar sebagai bakal calon ketua umum. Ketiganya, Hatta Radjasa, Zulkifli Hasan dan Drajat Wibowo.
Dari ketiga nama itu, nama Zulkifli Hasan mencuat paling kuat untuk menggantikan posisi Hatta Radjasa yang saat ini menjadi ketua umum. Nama Ketua MPR RI itu dinilai paling layak menjadi ketua umum PAN periode 2015-2020.
Namun, nama Zulkifli juga dikaitkan dengan pendiri PAN, Amien Rais. Zulkifli Hasan adalah besan dari mantan ketua umum PAN ini. Alhasil, muncul anggapan bahwa PAN akan menjelma sebagai partai dinasti Amien Rais.
Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Arie Sudjito mengungkapkan, hampir seluruh partai mengalami politik dinasti ini. Tidak terkecuali PAN. Menurutnya, politik dinasti ini muncul akibat proses regenerasi kader yang tidak berhasil. Sehingga kader-kader muda yang kritis tidak berani unjuk gigi.
Sedangkan di tubuh PAN sendiri, sosok Amien Rais masih jadi tokoh sentral dalam partai. Ini membuat politik dinasti di PAN adalah hal yang wajar juga. "Semua harus direstui Amien Rais, menunjukkan kaderisasi tidak tercipta," kata Arie pada Republika, Selasa (30/12).
Arie menambahkan, kondisi PAN juga sudah dialami oleh partai-partai lain. Kalau di PAN belum bisa lepas dari pengaruh Amien Rais, di Demokrat tidak bisa lepas dari sosok Susilo Bambang Yudoyono dan di PDIP masih bergantung pada ketokohan Megawati Soekarno Putri.
Dari tiga nama bakal calon ketua umum PAN, imbuh Arie, semuanya masih termasuk dinasti dari Amien Rais. Sosok Amien masih terlalu kuat ada di tubuh PAN, sehingga proses kaderisask tidak berjalan mulus.
"Semua kader PAN masih butuh sowan ke Amien Rais," ucapnya.