Rabu 31 Dec 2014 12:53 WIB
Catatan 2014

2014, Kapolri Dapat Rapor Merah

Rep: c01/ Red: Mansyur Faqih
Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman
Foto: Republika/Prayogi
Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang 2014, Indonesia Police Watch (IPW) mencatat ada sejumlah pencapaian dan kegagalan yang diraih Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Sutarman. Secara keseluruhan, IPW menilai, Polri belum mencapai hasil maksimal.

"Kalau kita kasih rapor, kepemimpinan Pak Tarman ini rapor merah," terang Ketua Presidium IPW Neta S Pane pada ROL, Selasa (30/12).

IPW melihat, satu keberhasilan yang dicapai pada masa kepemimpinan Sutarman adalah ditekannya aksi teror. Tahun ini Polri lebih berhasil menekan aksi terorisme oleh kelompok radikal dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Hanya saja, IPW juga mencatat beberapa pencapaian Polri yang belum maksimal di bawah kepemimpinan Sutarman. Antara lain, sedikitnya kasus penembakkan terhadap polisi yang terungkap. 

IPW menilai, pengungkapan dan penangkapan pelaku penembakan terhadap polisi masih belum berhasil. Karena hanya sedikit pelaku dari kasus penembakan yang terungkap. 

Selain itu, kasus kriminalitas dengan senjata api juga tergolong banyak terjadi pada era Sutarman. Akan tetapi, satu hal yang paling disoroti oleh IPW terhadap pencapaian Polri di bawah kepemimpinan Sutarman ialah sistem kaderisasinya. 

IPW menilai, sistem kaderisasi di kepolisian pada masa kepemimpinan Sutarman sangat buruk. Beberapa pejabat satu angkatan dengan kapolri yang sebenarnya tidak memiliki kapabilitas yang cukup justru menduduki posisi yang bagus. Bahkan, beberapa di antara pejabat tersebut ada yang sudah mau memasuki masa pensiun. 

Hal ini, lanjut IPW, menimbulkan satu masalah cukup pelik di internal kepolisian. Misalnya, mendorong angkatan lain di internal kepolisian mengecam penempatan teman satu angkatan Sutarman tersebut yang dinilai kurang layak.

Sepanjang 2014, IPW juga mencatat sebanyak 41 anggota polisi tewas dan 42 terluka. Sebagian dari mereka merupakan korban dari pelaku kejahatan. 

Jumlah anggota polisi yang gugur pada tahun ini meningkat cukup tinggi dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Pada 2013 misalnya, total polisi yang tewas ada sebanyak 27 orang. Pada 2012, total polisi yang gugur sebanyak 29 orang, sedangkan 2011 sebanyak 20 polisi.

"Lima belas tahun reformasi kepolisian, dari tahun 1999, tetapi sikap, perilaku dan kinerja kepolisian masih dikeluhkan masyarakat," lanjut Neta. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement