REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Muzadi, mengatakan, tingkat korupsi di Indonesia dewasa ini sangat mengkhawatirkan. Bahkan, dengan berkaca pada fakta Muslim merupakan mayoritas di negeri ini, bisa dikatakan Islam dijajah oleh umatnya sendiri.
“Korupsi di Indonesia kini Masya Allah! Hasil korupsi pun dikorupsi lagi. Sehingga ada 'korupsi fauqol korupsi',” ujar KH Hasyim Muzadi, saat berceramah di Dzikir Nasional, Masjid At-Tin, Jakarta, Rabu (31/12).
Keadaan yang miris ini, kata Kiai Hasyim, menjadikan pelaksanaan nilai-nilai iman dan Islam menjadi rumit. Karenanya, ujar Kiai Hasyim, dirinya sangat menghormati Republika yang mengusung tema Dzikir Nasional ini, “Dahulukan persaudaraan.” Maka hal ini, kata Kiai Hasyim, hanya bisa dilakukan bila yang didahulukan adalah kesamaan, bukan perbedaan.
“Kalau memang beda, biarkan beda. Tapi yang sama, jangan dibeda-bedakan,” kata KH Hasyim Muzadi, Rabu (31/12).
Namun, belakangan ini perbedaan cenderung diperuncing. Kiai Hasyim menuturkan kisahnya. Pada saat hari Natal lalu, dia melihat di mana-mana umat Kristen marak merayakan kelahiran Yesus. Bahkan, di tempat pusat perbelanjaan, marak pegawai mengenakan “peci merah putih.” Bukan peci putih atau kopiah.
“Tapi kita begitu merayakan kelahiran, maulid Nabi SAW, kok diharam-haramkan oleh pihak tertentu. Saya tidak paham logikanya bagaimana,” ujar KH Hasyim Muzadi, Rabu (31/12).