REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo mengatakan ada dua tugas utama yang akan dilakukan di area sektor prioritas pesawat AirAsia QZ8501.
"Di sektor prioritas akan ada dua tugas utama, yakni mencari bagian besar atau badan pesawat, dan yang kedua mencari lokasi atau posisi kotak hitam," kata dia di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Jumat (2/1).
Tugas mencari kotak hitam, kata dia, dilaksanakan oleh KNKT yang mulai pagi hari ini sudah mulai bekerja menggunakan kapal Kaladaya. "Sementara tugas mencari bagian besar atau badan pesawat akan dilakukan oleh kapal-kapal kita maupun bantuan dari luar yang mempunyai sistem pencarian di bawah permukaan laut," tuturnya.
Dia juga menambahkan, akan dilakukan penyelaman ditempat ditemukan objek oleh 59 tim penyelam. "Kapal Baruna Jaya, kapal MV. Geo Survey dan KN Jadayat akan difokuskan di area yang diduga kuat terdapat objek body pesawat," ucapnya.
Dia menjelaskan, tiga kapal tersebut akan menggunakan "under water marine detection" yakni "side scanner sonar" dan "pinger location". Sementara itu, kapal-kapal yang lain akan melaksanakan pencarian terhadap korban dan barang-barang atau serpihan dari pesawat.