REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto mengatakan kapal riset Baruna Jaya I (BJ1) lakukan pencarian AirAsia QZ 8501 menuju lokasi operasi baru atas izin Badan SAR Nasional (Basarnas).
Unggul saat mengunjungi Puskodal Operasi KR Baruna Jaya BPPT di Jakarta, Ahad, mengatakan hari ini awak Baruna Jaya I masih terus berusaha menemukan badan pesawat AirAsia QZ 8501 dengan berinisiatif menuju lokasi operasi baru atas persetujuan Basarnas.
"Mudah-mudahan tidak lama lagi kita bisa menemukan obyek yang sedang dicari," katanya.
Sementara itu, Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT Ridwan Djamaluddin mengatakan hari ini Kapal Baruna Jaya I bergerak ke arah barat laut di sektor I area pencarian.
"Dalam proses pencarian ini kita menggunakan teknologi sonar multibeam echo sounder, pendeteksi logam, serta ROV (remotely operated vehincle--red). Hari ini kita menambah 'pingger locator' untuk mendeteksi kotak hitam juga," ujar dia.
Terkait lokasi yang dituju, ia mengatakan didasarkan pada hitungan ilmiah diyakininya sektor I ini potensial, karena arus bergerak ke arah barat laut.
"Kita membuat model arah kapal, berdasar koordinat temuan jenazah, dan reruntuhan pesawat untuk menentukan lokasi objek."
Sementara itu, berdasarkan laporan yang diterima oleh Puskodal Operasi KR Baruna Jaya BPPT, penanggung jawab harian di Puskodal Operasi KR Baruna Jaya Imam Mudita mengatakan dari laporan yang baru masuk pukul 07.18 WIB, posisi kapal saat ini sedang melakukan survei di area yang dicurigai dekat area yang dicurigai menurut kapal MGS Geosurvey (2NM diluar area Geo Survey).
"Selanjutnya dari laporan pukul 10.55 WIB, Kapal BJ1 tengah dalam perjalanan menuju lokasi yang diperintahkan oleh Kepala Balai Teksurla (Balai Teknologi Survey Kelautan--red). Perjalanan menuju lokasi tersebut sekitar sembilan jam, dengan mengikuti petunjuk kepala balai dan arahan Basarnas, telah dibuat rencana jalur pemetaan yang akan menghabiskan waktu kurang lebih 60 jam (belum termasuk manuver kapal)," ujar Ridwan.
Secara hitungan matematis pemetaan di daerah tersebut, ia mengatakan akan memakan waktu tiga harian.