REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY--Berikut ini lima peristiwa penting terkait kejuaraan sepak bola Piala Asia 2015 menjelang putaran final di Australia, 9-31 Januari ini:
Irak Juara 2007 Saat Dilanda Perang
Kondisi perang di negaranya ternyata bukan halangan bagi tim sepak bola nasional Irak yang mampu meraih juara Piala Asia 2007 setelah pada pertandingan final di Jakarta mengalahkan Arab Saudi 1-0.
Sebelumnya, di semifinal Irak menyingkirkan Korea Selatan melalui adu penalti. Warga yang turun ke jalanan kota Baghdad untuk merayakan kemenangan itu terkena serangan bom yang mengakibatkan 50 orang tewas.
Gol 'Tangan Koji' di Piala Asia 2004
Jepang menjuarai Piala Asia 2004 dengan mengalahkan tuan rumah Cina 3-1 pada babak final. Kontroversi terjadi ketika pemain belakang Jepang Koji Nakata mencetak gol kedua dengan tangannya.
Gol tersebut tetap disahkan meski ada protes dari pemain dan suporter tim Cina. Penonton meluapkan kemarahannya dengan membuat kerusuhan di luar stadion dan sempat bentrok dengan polisi.
Jepang Pupuskan Harapan Australia
Jepang berhasil meraih Piala Asia yang keempat kalinya setelah pada final tahun 2011 memupus harapan Australia untuk meriah gelar yang pertama kalinya.
Padahal ketika itu Australia memiliki pemain-pemain generasi emas yang sebagian besar tengah di akhir penampilannya di event internasional.
Usai Juara pada 1956, Korsel Redup di Piala Asia
Korea Selatan, yang diangkap tim terkuat Asia karena sering tampil di Piala Dunia dan sempat mencapai semi final, justru kurang cemerlang di Piala Asia. Setelah menjuarai Piala Asia pertama tahun 1956, Korsel tidak pernah menjadi juara lagi.
Atasi Rasa Takut, Jepang Juara di Lebanon
Jepang berhasil mengatasi rasa takutnya untuk menjuarai Piala Asia 2000 di Lebanon. Pesawat tempur Israel terbang di atas Beirut saat sesi latihan tim Jepang, namun pelatih asal Prancis Philippe Troussier meminta tetap konsentrasi untuk bisa menjuarai turnamen.