REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA-–Animals Indonesia ingin dua gajah dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat Bengkulu yang ditempatkan di Kebun Binatang Gembira Loka kembali ke habitatnya.
‘’Mereka tidak akan mau minum dari air yang tergenang. Bandingkan dengan kondisi di Gembira Loka, mereka hanya menempati area seluas kira-kira dua lapangan basket,” ujar juru kampanye Animals Indonesia Elizabeth Laksmi dalam aksi yang dilakukan di Titik Nol Malioboro Yogyakarta, Rabu (7/1).
Dalam aksi ini, tiga orang anggota Animal Indonesia mengenakan topeng kertas bermuka gajah sambil membawa poster bertuliskan “Pulangkan Gajah”.
Menurut Laksmi, kedua gajah itu, Natasha dan Shinta kini berada di dalam kandang gajah di Kebun Binatang Gembira Loka bersama enam gajah lainnya. Padahal kedua gajah tersebut sebelumnya berada di PKG Sablat yang berada di dalam Taman Wisata Alam Seblat yang luasnya 7.000 hektar habitat alami gajah.
Selama tujuh hari dalam sebulan Natasha dan Shinta mendapat jatah tujuh hari untuk mengeksplorasi kawasan gajah-gajah di sana terbiasa mendapatkan yang terbaik dari alam secara langsung.
Dalam perjalanan tersebut, mereka bisa mengonsumsi pakan-pakan alami dan mineral di permukaaan tanah, serta air untuk minum dan mandi di sungai yang mengalir.
Direktur Kebun Binatang Gembira Loka KMT Tirtodiprojo mengatakan, proses untuk memindahkan Shinta dan Natasha ke Gembira Loka tujuannya untuk melindungi gajah yang kondisinya mengkhawatirkan. Di Seblat ada sekitar 60 gajah yang lokasinya sudah terkepung oleh kebun kelapa sawit dan rumah-rumah penduduk.
‘’Yang terpenting hewan yang ada di sini terjamin masalah pakan, etika dan kesejahteraan,’’tuturnya.