REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Konsumen khawatir adanya tekanan harga selama bulan Februari. Berdasarkan indeks ekspektasi harga (IEH) pada Februari tercatat sebesar 163,8 atau meningkat 5,7 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Survei ini dilakukan pada bulan November oleh Bank Indonesia.
Meningkatnya ekspektasi harga ini didorong oleh kenaikan harga barang dari distributor dan kekhawatiran adanya gangguan distribusi barang akibat faktor cuaca. Pertumbuhan penjualan riil pada Februari juga diperkirakan menurun 4,9 poin dibandingkan sebelumnya.
Ada ekspektasi menurunnya permintaan karena moderasi pertumbuhan ekonomi. Selain itu, potensi terganggunya distribusi barang akibat faktor cuaca juga mempengaruhi perkiraan pada Februari.
Ekonom INDEF Eko Listyanto mengatakan dampak cuaca, dibarengi dengan kenaikan harga elpiji memang berpotensi meningkatkan harga di tingkat konsumen pada bulan Februari. “Kenaikan TDL, elpiji masih terasa di Februari,” kata Eko, saat dihubungi, Rabu (7/1)