REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tarif tiket kereta api kelas ekonomi di wilayah Daerah Operasional (Daop) VI Yogyakarta akan turun hingga 50 persen pada Maret 2015 mendatang. Hal tersebut kaena diberlakukannya kembali subsidi tarif ekonomi melalui program public service obligation (PSO) oleh pemerintah.
Ada tiga KA ekonomi di Daop VI yang memperoleh subsidi sehingga tarif tiketnya turun. Ketiga KA tersebut adalah KA Bengawan relasi Purwosari-Pasar Senen, KA Progo relasi Lempuyangan-Pasar Senen dan KA Sri Tanjung relasi Lempuyangan-Banyuwangi.
Manajer Corporate Communication PT KAI Daop VI Yogyakarta Bambang Setiyo Prayitno, mengatakan sebelumnya tarif tiket KA ekonomi diberlakukan secara dinamis sesuai permintaan pasar. KA Bengawan tarifnya berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 155 ribu, KA Progo Rp 100 ribu hingga Rp 140 ribu dan KA Sri Tanjung Rp 100 ribu hingga Rp 170 ribu.
"Namun dengan adanya PSO ini maka tarif tiket KA ekonomi diseragamkan menjadi Rp 50 ribu per penumpang," katanya, Kamis (8/1).
Pada awal 2014 lalu, ketiga rangkaian kereta api tersebut sebenarnya sudah mendapatkan subsidi. Namun saat perubahan anggaran, Kementrian Perhubungan RI mengalihkan subsidi kereta jarak jauh ke kereta jarak dekat. Dengan demikian, tarif tiketnya mengikuti tarif komersil.
Karena pemberlakuan subsidi tersebut maka, calon penumpang yang mulai saat ini melakukan reservasi tiket untuk keberangkatan 1 Maret dan seterusnya, sudah diberlakukan tarif baru yang jauh lebih murah.
Selain kereta jarak jauh, kereta lokal juga mendapatkan subsidi. Antara lain KA Sriwedari AC Yogya-Solo menjadi Rp 10 ribu, KA Prameks Yogya-Solo PP Rp 6 ribu.