REPUBLIKA.CO.ID,cJAKARTA--Penggabungan program pariwisata dengan pembiayaan dari instrumen keuangan syariah dinilai unik. Nasabah bisa jalan-jalan dulu dan membayar kemudian.
Kerja sama BNI Syariah dan Bank KEB Hana Indonesia dalam menawarkan program wisata 'Jalan-Jalan Ke Korea' dengan skim mencicil biaya perjalanan, disambut baik oleh Direktur KTO Jakarta Office Oh Hyonjae.
Oh berterima kasih kepada BNI Syariah, Bank KEB Hana, dan Happy Tour karena Korea makin bisa mengenalkan kebudayaannya kepada masyarakat Indonesia. Produk yang menggabungkan keuangan syariah dan pariwisata ini diakui Oh cukup jarang ditemukan.
Sehingga nasabah bisa berwisata tanpa harus membayar seluruh biaya di awal di mana bank memberi talangan dahulu. ''Cicilan tabungan 1.500 dolar AS bisa dicapai dengan cicilan dan saat sudah 700 dolar AS, nasabah sudah bisa berangkat. Jadi, enjoy first, pay later,'' kata Oh dengan bahasa Indonesia terbata.
KTO berharap produk ini diminati di Indonsia dan makin banyak orang Indonesia yang bisa berwisata ke negaranya.
KTO mencatat, sepanjang 2014, ada lebih dari 175 ribu wisatawan Indonesia berkunjung ke Korea. Minat masyarakat Indonesia berkunjung ke Korea sampai aplikasi visa pun padat setiap hari.
Oh meminta maaf karena layanan visa Korea lebih lama dari Jepang. Rencananya Pemerintah Korea akan membuka kantor konsulat ke dua di Indonesia tahun ini untuk mempercepat antrean visa.
Direktur Marketing Happy Tour Ellen Wijardi mengungkapkan potensi industri pariwisata Indonesia dan Korea sangat menjanjikan seiring hubungan bilateral kedua negara yang makin baik.
Kebutuhan produk pariwisata oleh masyarakat Indonesia juga terus meningkat, termasuk ke Korea. ''Konsumen jasa perjalanan Indonesia punya karakter unik. Karena mereka menggemari bermacam reward/ baik dalam bentuk harga murah, uang saku dan aneka manfaat lain,'' ungkapnya, Kamis (8/1).
Produk 'Jalan-jalan Ke Korea' hasil kerja sama BNI Syariah, Bank KEB Hana dinilai Ellen mengikuti karakter itu. Dimana terdapat kemudahan pembayaran mencicil biaya perjalanan tanpa bunga dan //reward// berupa uang saku.
Itu cukup membuat Ellen optimistis produk Jalan-jalan Ke Korea ini akan diterima pasar.
Apalagi hingga Desember 2014, catatan BNI Syariah menunjukkan kartu iB Hasanah dipegang 220 ribu orang secara nasional. Mayoritasnya pun berasal dari kelompok menengah dan menengah atas.
Terkait visa, diakui Ellen, memang ada keluhan mengenai visa yang lama karena terlalu banyak aplikasi yang diajukan. Ia berharap semoga konsulat yang ke dua bisa segera ada.