Ahad 11 Jan 2015 15:29 WIB

Ini Cara Hindari Penipuan Belanja Online

Rep: C09/ Red: Bayu Hermawan
Toko Online/Ilustrasi
Foto: corbis.com
Toko Online/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penipuan berkedok toko online semakin menjamur seiring dengan populernya aktifitas jual beli online. Sejumlah pemilik toko online turut mengemukakan cara menghindari penipuan belanja online.

Selly Firgina Primadenty (23), salah seorang pemilik usaha online mengaku, penjual online yang dapat dipercaya dan yang berniat untuk menipu pembeli sudah sangat sulit dibedakan. Apalagi menurutnya, toko online tidak hanya berbentuk website tapi juga ada di beberapa media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.

"Jangan percaya follower toko online karena follower bisa dibeli untuk menarik minat calon pembeli," jelasnya, Ahad (11/1).

Ia menjelaskan, sebagai langkah antisipasi sebaiknya calon pembeli mengecek testimoni dari pembeli lain. Testimoni bisa dilihat dari komen foto barang atau dari percakapan chat yang dipos oleh penjual.

Selain itu, calon pembeli juga dapat terlebih dahulu browsing nomor kontak dan nama toko online dari barang yang hendak dibeli. Menurutnya, jika sudah dalam kategori trusted seller, calon pembeli akan mudah mendapatkan informasi mengenai toko online tersebut.

"Kadang toko online yang nipu juga suka banyak yang bahas di blog atau Kaskus," katanya.

Sementara menurut Wisnu Triyanto (23), pemilik usaha online Jualan Butut, mengatakan sebaiknya calon pembeli memilih toko online yang sudah terjamin atau hasil rekomendasi dari teman yang sebelumnya sudah pernah membeli.

Hanya saja, menurutnya biasanya calon pembeli yang belum terbiasa jual beli online mudah tertipu dengan diskon atau barang gratis.

"Bisa saja diskon itu akal-akalnya penipu, yang penting lihat harganya masuk akal atau tidak," ujarnya.

Ia menambahkan, untuk menghindari penipuan, calon pembeli bisa melakukan COD (cash on delivery), yaitu bertemu langsung dengan penjual setelah melakukan deal. Hal itu juga dapat menghindari ketidakcocokan barang yang dibeli.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement