Ahad 11 Jan 2015 16:25 WIB

Ruas Jalan Jalintim Rusak dan Rawan Kecelakaan

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Maman Sudiaman
Jalintim Sumatra
Jalintim Sumatra

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Ruas jalan lintas timur (Jalintim) yang menghubungkan Lampung-Sumatera Selatan, saat ini dalam kondisi rusak. Lubang-lubang menganga di tengah jalan membuat pengendara harus ekstra hati-hati karena rawan kecelakaan tunggal.

Pemantauan Republika, Ahad (11/1), ruas jalintim yang rusak mulai terlihat mulai dari Kecamatan Natar - Branti (Kabupaten Lampung Selatan). Sebagian lubang juga menyebar pada ruas Tegineneng hingga Gunung Sugih (Kabupaten Lampung Tengah). Lubang-lubang jalan juga terlihat di ruas Menggala - Unit II (Kabupaten Tulangbawang).

Kendaraan yang melintas baik mobil pribadi maupun bus dan truk antarprovinsi Sumatera - Jawa terpaksa ekstra hati-hati karena lubang jalan yang menganga sedalam 10-15 cm sering menjebak kendaraan saat melajut kencang. Belum terlihat tanda-tanda adanya perbaikan atau penambalan lubang jalan oleh pemerintah setempat.

Menurut Karsa, warga Menggala, lubang-lubang jalan sudah terjadi sejak hujan turun pada Desember lalu. Kendaraan truk sarat muatan melintas menambah besar kerusakan jalan. "Kalau langsung ditambal lubangnya tidak melebar. Kalau begini banyak motor terutama yang terjebak lubang dan jatuh," katanya.

Ketua Komite Pemantau Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Indonesia (Komplain) Lampung, Mirwan Karim, mengatakan saat ini kondisi jalan yang rusak berulubang di Lampung sudah mulai menghkawatirkan keselamatan para supir dan penumpang di jalan.

Menurut dia, pemerintah daerah dan pusat harus segera memperbaiki jalan rusak segera, karena mengancam keselamatan pengendara. Kecelakaan tunggal akan terjadi bila jalan dibiarkan terus rusak dan lubang jalan kian mendalam.

"Kerusakan sudah merata di semua lini jalan nasional dan kabupaten/kota. Kami pantau sekitar 20 persen rusak. Ini rawan kecelakaan tunggal," ungkap Mirwan Karim.

Hampir pertengahan Januari 2015, ia mengatakan belum ada tanda-tanda pemerintah akan memperbaiki atau menambal jalan-jalan yang sudah berlubang tersebut. Kerusakan jalan lebih dominan karena faktor kondisi cuaca hujan ditambah dengan melintasnya kendaraan lebih muatan, berkontribusi merusak aspal jalan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement