REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Alfan Alfian mengatakan, proses politik di DPR RI terkait pencalonan Komjen Polisi Budi Gunawan sebagai Kapolri tidak akan menemui hambatan.
"Artinya, proses 'fit and proper test' akan berjalan mulus karena hampir semua elit fraksi di DPR menerimanya, bahkan hampir tidak ada yang secara tegas menolak pencalonannya," kata Alfan kepada pers di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, dukungan penuh dari Presiden dan dukungan politik di DPR akan melapangkan jalan Budi Gunawan. Kandidat doktor ilmu politik ini menilai memang ada perbedaan proses ketika Presiden memilih calon Kapolri dengan ketika presiden memilih calon menteri.
Dalam hal ini Presiden menegaskan menggunakan hak prerogatifnya mencalonkan Budi Gunawan dan hal itu dipertegas lagi oleh Presiden Jokowi saat berada di Bandung. "Jadi nantinya tinggal Budi Gunawan yang menjelaskan ke publik, jika masih ada yang meragukannya," kata Alfan.
Karena prediksi proses yang mulus, Alfan lebih melihat tugas dan kepemimpinan Budi Gunawan ke depan, apalagi tahun ini mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dengan berlakunya MEA dipastikan kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat ASEAN akan tinggi di Tanah Air dan hal itu akan membawa implikasi keamanan.
Alfan juga mengingatkan nantinya Budi Gunawan perlu lebih menekankan profesionalisme Polri dan melakukan berbagai terobosan agar tugas dan fungsi Polri bisa dirasakan semua kalangan. Dalam kerangka itu, diperlukan dialog dan komunikasi yang terbuka dengan semua kalangan agar terjalin harmonisasi.