REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGELANG - Banjir mulai menggenangi beberapa wilayah di Pandeglang, Banten. Sebanyak 13. 054 rumah terendam banjir tersebar di 12 desa di kecamatan Panimbang dan Cikesik, Pandegelang, banten. Banjir terjadi akibat dari meluapnya Sungai Cilemer.
Menurut peta data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) wilayah tersebut hampir setiap tahun terendam banjir. Selain itu, BNPB mengatakan bahwa daerah Panimbang dan Cikesik berada pada daerah rawan banjir.
"Tercatat 13.054 rumah terendam banjir sehingga 21.528 jiwa terdampak banjir. Pendataan jumlah pengungsi masih dilakukan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (13/1).
Sebaran banjir tersebar di beberapa desa di antaranya, Desa Panimbang Jaya 4.926 Unit rumah terendam, Desa Mekarjaya 178 Unit, Kampung Leuwigede 235 Unit, Kampung Leuwimuja 2 Unit, Kampung Cikocang 217 Unit rumah terendam Sementara, di Desa Umbulan 48 Unit rumah terendam dan di Desa Rancaseneng 118 Unit rumah terendam. "Total ada 13.054 Unit rumah terendam," kata Sutopo.
Menurut Sutopo, BPBD Kabupaten Pandeglang masih melakukan pendataan. "Posko penanganan darurat sudah didirikan. Logistik telah disalurkan dan perahu karet ditempatkan di tiap-tiap posko," ungkapnya. "Setiap tahun banjir dan longsor selalu terjadi di Pandeglang. Selain karena faktor alam yang memang menyebabkan banjir yaitu topografinya yang cekung," kata Sutopo.
Selain itu, Sutopo mengatakan degradasi lahan dan sungai juga makin menyebabkan banjir makin meningkat. "Juga disebabkan berkembangnya wilayah tersebut menjadi kawasan budidaya untuk permukiman dan pertanian sehingga rentan terjadi banjir," katanya.