REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Penjualan edisi terbaru Charlie Hebdo mencapai rekor tertinggi dalam sejarah penerbitannya, Kamis (15/1). Edisi ini memuat karikatur sosok yang mereka sebut sebagai Nabi Muhammad SAW sambil memegang tulisan ''Je Suis Charlie''.
Banyak warga Paris rela mengantri panjang demi mendapatkan majalah satir tersebut. Mereka sudah berdiri di depan kios koran bahkan sejak pagi hari.
Dikutip Aljazirah, sekitar 700 ribu eksemplar terjual dalam hitungan jam. Kontributor Aljazirah di Paris, Jacky Rowland mengatakan orang-orang mengantri di kios koran.
''Majalah terjual sebelum toko buka karena sebelumnya telah dipesan,'' kata dia.
Seorang pemilik kios, Pierre Fatemi mengatakan koran tersebut sudah dipesan sejak sebelum terbit.
''Saya menerima lima eksemplar tapi hanya akan menjual satu. Saya akan dapatkan lagi 40 besok, tapi 60 orang sudah membayar duluan untuk mendapatkan pengiriman selanjutnya,'' kata dia.
Charlie Hebdo dikabarkan akan merilis kembali edisi yang sama hingga total lima juta eksemplar. Jumlah penerbitan yang fantastis untuk pertama kalinya dialami Charlie Hebdo.
Sebelumnya, mereka biasa mencetak hanya 60 ribu eksemplar dan laku setengahnya. Charlie Hebdo mengolok-olok agama dalam edisi Rabu kemarin.
''Dalam seminggu terakhir, Charlie yang merupakan koran atheis telah menerima lebih banyak keajaiban daripada semua Nabi dan Rasul,'' kata mereka dalam editorial.
Pembuat kartun halaman depan adalah Renald Luzier. ''Ia hanya anak kecil yang sedang menangis. Benar, ini Muhammad,'' kata kartunis dengan nama pena ''Luz'' itu, dikutip Aljazirah.
Edisi kali ini dijual di 25 negara dengan 16 bahasa. Sejauh ini, para pembaca khususnya yang berada di Prancis menganggap kartun tersebut murahan.