REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Kelompok gerilyawan Houthi di Yaman mengambil alih istana kepresidenan di ibukota Sanaa.
Dikutip dari BBC, Selasa (20/1), komandan pasukan penjaga presiden Kolonel Saleh al-Jamalani mengatakan tindakan itu adalah kudeta.
Saat kejadian, Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi tidak berada di istana. Namun, kediamannnya di wilayah lain dilaporkan diserang.
Kolonel Jamalani mengatakan milisi Houthi berhasil masuk ke dalam istana karena dibantu orang dalam. Mereka menjarah gudang senjata yang berada di bawah tanah istana.
Yaman yang juga sekutu Amerika Serikat melawan Alqaidah di kawasan mengalami kerusuhan selama beberapa bulan belakangan.
Milisi Houthi menguasai Sanaa September lalu setelah memindahkan markas dari utara. Namun, kompleks istana belum berhasil mereka kuasai.
Kelompok tersebut menculik kepala staf presiden Ahmed Awad bin Mubarak, Sabtu pekan lalu.