REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur semakin kesulitan mengidentifikasi jenazah korban tragedi Air Asia QZ 8501. Setelah empat hari terakhir hanya berhasil mengidentifikasi dua jenazah, hari ini, Kamis (22/1), tim DVI mengumumkan belum ada tambahan jenazah teridentifikasi.
Disampaikan Kabid Humas Polda Jawa Timur (Jatim) Kombes Pol Awi Setiono, metode pencocokan DNA enam jenazah tersisa dengan database DNA keluarga, belum ada satu pun yang cocok. Awi menjelaskan, sebenarnya, tim DVI sudah ada kesimpulan awal atas identitas beberapa jenazah.
Namun begitu, menurut Awi, tim DVI belum seratus persen yakin. Oleh karena itu, menurut Awi, tim DVI mengumpulkan data-data pendukung. "Tim DVI mendalami, melacak jejak DNA di rumah-rumah korban. Kami berharap secepatnya bisa teridentifikasi," katanya.
Jejak DNA yang dimaksud Awi adalah data DNA korban yang tertinggal dalam benda-benda pribadi, seperti sisir atau sikat gigi. Data DNA antemortem atau sebelum meninggal tersebut kemudian dicocokan dengan data DNA postmortem atau sesudah meninggal.
Hingga hari ke-26 pascajatuhnya Air Asia QZ 8501, Kamis (22/1), total jenazah diterima tim DVI Polda Jatim adalah 53 jenazah. Dari jumlah tersebut, 47 sudah teridentifikasi, sedangkan sisanya masih dalam proses identifikasi.