Jumat 23 Jan 2015 12:26 WIB

Raja Abdullah, Sahabat Sekaligus Sekutu Pemimpin Dunia

Rep: c 15/ Red: Indah Wulandari
Walid Jumblatt bersama Raja Abdullah dari Arab Saudi (ilustrasi)
Foto: wordpress.com
Walid Jumblatt bersama Raja Abdullah dari Arab Saudi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Para petinggi negara mengungkapan belasungkawa atas meninggalnya Raja Arab Saudi Abdullah.

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengatakan dirinya sangat merasa kehilangan dengan kepergian Raja Abdullah. Ia melihat almarhum sebagai sosok sahabat sejati karena Obama kerap bekerjasama dengan Raja Abdullah.

"Kedekatan dan kekuatan kemitraan antara Arab Saudi dan Amerika adalah warisan berharga dari Raja Abdullah," ujar Obama seperti dikutip Time.com, Jumat (23/1).

Mantan Presiden George H.W Bush juga mengatakan belasungkawanya dan mengatakan bahwa Raja Abdullah adalah sekutu yang bijaksana dan dapat diandalkan.

Selain Obama dan Bush, Perdana Menteri Inggris David Cameron juga mengakui penyesalannya atas kematian Raja Arab tersebut. Ia berharap meski Raja Arab sudah wafat, hubungan diplomasi antara kedua negara tetap terjalin dengan baik.

Raja Abdullah dikenal sebagai inisiator perdamaian di Jazirah Arab. Ia juga dikenal sebagai pemimpin negara terkaya di dunia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement