REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Hujan yang mengguyur Kota Singkawang sejak beberapa hari terakhir membuat rumah di sejumlah kelurahan terendam banjir, sehingga warga setempat mulai mengungsi.
Kepala Seksi Penanggulangan Bencana dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Singkawang, Jayadi saat dihubungi di Pontianak, Jumat (23/1), mengatakan musibah banjir terjadi di beberapa titik, di antaranya Bukit Batu, Singkawang Tengah yang ketinggian airnya mencapai sepinggang orang dewasa.
Sedikitnya 55 Kepala Keluarga (KK) mengungsi di komplek pesantren Al-Amin Singkawang dan aula yang tempatnya agak tinggi.
"Informasi terbaru sebanyak 500 rumah warga tergenang air. Untuk lokasi posko pengungsian di Bukit Batu ada sebanyak 10 balita dan ditambah kaum ibu lainnya, dan logistik bantuan sudah diserahkan ke warga yang mengungsi," ungkapnya.
Di samping itu, banjir juga terjadi di lokasi Pasar Baru dengan ketinggian airnya mencapai sepinggang orang dewasa. "Sebagian masyarakat juga ada yang telah mengungsi di posko Kantor Camat Singkawang Barat," tuturnya.
Jayadi mengungkapkan, saat ini pihaknya juga mengusahakan bantuan logistik dari provinsi. "Bantuan logistik juga kita serahkan, dan kita selalu monitoring masalah banjir ini, statusnya sudah darurat banjir," ujarnya.
Selain banjir, sambung dia, hujan deras pada Rabu (22/1) malam juga mengakibatkan tanah menjadi longsor di Bukit Sibu.
"Namun, untuk korban sementara ini belum ada, dan jaraknya antara longsor dengan pemukiman sekitar lebih dari satu kilometer. Longsornya Bukit Sibu beberapa waktu lalu, berdampak terjadinya banjir bah di Sanggau Kulor," ujar dia.