REPUBLIKA.CO.ID, AMUNTAI, KALSEL -- Sebanyak lima orang pasien penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, meninggal dunia.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Masbudianto, Selasa mengatakan, korban meninggal dunia akibat DBD terjadi sejak Desember 2014.
"Dua korban meninggal dunia pada Desember 2014, dan tiga orang lainnya meninggal pada Januari 2015," ujar Masbudianto, melalui siaran pers.
Oleh karenanya, lanjut dia, Hulu Sungai Utara ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus DBD pada akhir Desember 2014.
Masbudianto menduga meninggalnya pasien DBD disebabkan keterlambatan membawa pasien berobat ke Puskesmas, atau karena faktor riwayat penyakit pasien yang memperparah penyakit DBD yang dideritanya.
"Apabila terjadi panas badan secara mendadak lebih dari 38 cc segera periksakan ke puskesmas dikhawatirkan tertular DBD," dia mengimbau.
Penularan penyakit DBD terjadi setiap tahun, akibat masyarakat kurang memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan.
Ia meminta masyarakat terus melakukan kegiatan 3M plus, menguras, membersihkan dan menutup tempat penampungan air. Apabila air sukar di bersihkan agar menebarkan bubuk abate yang bisa diperoleh secara gratis di puskesmas.