REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Hotel dan Restoran Syariah Indonesia (AHSIN), Riyanto Sofyan mengatakan, teknologi QR Code memang lazim digunakan dan akan membantu wisatawan memastikan status kehalalan suatu restoran.
''Jika dikaitkan dengan pedoan hotel syariah dan restoran halal yang ditetapkan Kementerian Pariwisata, QR Code tentu bisa dimanfaatkan industri. Hotel syariah dan restorannya akan masuk dalam basis data LPPOM MUI,'' tutur Riyanto kepada ROL, Rabu (28/1).
Riyanto mengungkapkan, sebenarnya ide penggunaan teknologi itu sudah ada, bahkan Thailand menjalin kerja sama dengan Indonesia. Tapi aplikasinya lebih dulu diterapkan Thailand, baik untuk restoran maupun untuk produk-produk lain.
AHSIN juga sedang melakukan penjajakan dengan LPPOM dan sebuah operator telekomunikasi nasional untuk sebuah kerja sama e-commerce gaya hidup dan pariwisata syariah.
Dari catatan AHSIN, saat ini Indonesia sudah memiliki 37 hotel syariah. 25 hotel di antaranya masuk kategori hilal 1 dimana restorannya sudah halal dan 12 hotel sisanya sudah dikelola penuh secara syariah.