Rabu 28 Jan 2015 17:31 WIB

Code QR Permudah Identifikasi Halal Sebuah Produk

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
 Warga sedang menscan barcode verify Halal MUI Resto di Jakarta, Rabu (14/1). (Republika/Tahta Aidilla)
Warga sedang menscan barcode verify Halal MUI Resto di Jakarta, Rabu (14/1). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Asosiasi Hotel dan Restoran Syariah Indonesia (AHSIN), Riyanto Sofyan mengatakan, teknologi QR Code memang lazim digunakan dan akan membantu wisatawan memastikan status kehalalan suatu restoran.

''Jika dikaitkan dengan pedoan hotel syariah dan restoran halal yang ditetapkan Kementerian Pariwisata, QR Code tentu bisa dimanfaatkan industri. Hotel syariah dan restorannya akan masuk dalam basis data LPPOM MUI,'' tutur Riyanto kepada ROL, Rabu (28/1).

Riyanto mengungkapkan, sebenarnya ide penggunaan teknologi itu sudah ada, bahkan Thailand menjalin kerja sama dengan Indonesia. Tapi aplikasinya lebih dulu diterapkan Thailand, baik untuk restoran maupun untuk produk-produk lain.

AHSIN juga sedang melakukan penjajakan dengan LPPOM dan sebuah operator telekomunikasi nasional untuk sebuah kerja sama e-commerce gaya hidup dan pariwisata syariah.

Dari catatan AHSIN, saat ini Indonesia sudah memiliki 37 hotel syariah. 25 hotel di antaranya masuk kategori hilal 1 dimana restorannya sudah halal dan 12 hotel sisanya sudah dikelola penuh secara syariah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement