REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Perusahaan penerbangan Libya mengumumkan penundaan penerbangan setelah empat awak pesawatnya, termasuk kapten pilot berkebangsaan Prancis, terbunuh dalam serangan bersenjata di hotel di Tripoli pada pekan ini.
Dilansir AFP, Jumat (30/1) Al Buraq Airlines, perusahaan swasta melayani penerbangan dalam dan luar negeri, mengumumkan penghentian sementara layanannya untuk menghormati pegawai mereka, yang termasuk dalam sembilan korban jiwa pembunuhan pada Selasa (27/1) lalu di hotel mewah Corinthia, yang diakui dilakukan kelompok keras.
Sumber keamanan semula menyebutkan seorang warga Amerika, dua Filipina dan seorang warga Korea Selatan menjadi korban jiwa selain seorang warga Prancis dan empat orang Libya.
Namun koalisi milisi-Islamis yang menguasai ibukota Libya menyatakan bahwa empat awak pesawat asing itu adalah pilot berkebangsaan Prancis dan tiga orang warga Kirgistan, yaitu co-pilot dan dua awak kabin.
Penerbangan-penerbangan barat juga menangguhkan layanan ke Libya yang dirundung konflik dan kini hanya dilayani oleh penerbangan dari Mesir, Jordania dan Tunisia.