REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek mengatakan, untuk menyelamatkan negara, harus mulai dari perbaikan gizi.
"Karena generasi yang gandal ditentukan dari gizinya," kata dia saat menghadiri semiloka Peran Perguruan Tinggi dalam implementasi Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi di Universitas Hasanuddin, Makassar, Ahad (1/2).
Menurut menkes, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) nasional kini sudah mencapai 7,3 atau naik dibanding sebelumnya yang hanya sekitar empat poin. Meskipun kondisi IPM sudah lebih baik, namun masih perlu kerja keras untuk memperbaiki kondisi gizinya.
"IPM kita masih dibawah Malaysia dan Thailand, karena itu IPM kita harus berjuang agar IPM kita berada diatas mereka," katanya.
Dia mengatakan, di tengah persoalan gizi masyarakat, angka obesitas (kegemukan)juga meningkat, kondisi ini menjadi masalah ganda untuk gizi. Persoalan gizi lainnya adalah anemia yang masih dialami pada sebagian besar ibu hamil dan Balita, karena itu sosliasasi harus terus ditingkatkan.
Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu mengatakan, Unhas selaku perguruan tinggi tertua di Kawasan Timur Indonesia menginisiasi upaya perbaikan gizi untuk membantu pemerintah. "Program kami yang konkrit adalah satu mahasiswa memberikan pendampingan pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK)," katanya. Alasannya, karena 1.000 HPK itu menentukan kondisi asupan gizi bagi generasi suatu bangsa dan negara.