Senin 02 Feb 2015 20:28 WIB

Jalan yang tak Terang Berpotensi Jadi Tempat Pembegalan

Rep: c09/ Red: Karta Raharja Ucu
Polisi menunjukan tiga tersangka pelaku begal motor IS (18), D (18), dan ADP (18) berikut barang bukti yang berhasil ditangkap di Mapolresta Depok, Jawa Barat, Minggu (1/2).  (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Polisi menunjukan tiga tersangka pelaku begal motor IS (18), D (18), dan ADP (18) berikut barang bukti yang berhasil ditangkap di Mapolresta Depok, Jawa Barat, Minggu (1/2). (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah kota ataupun kabupaten, dihimbau memperhatikan lampu penerangan jalan umum (PJU), menyusul maraknya aksi pembegalan sepeda motor. Sebab, jalan raya yang memiliki penerangan buruk berpotensi dijadikan lokasi pembegalan.

Menurut Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Erlangga Masdiana, ada sejumlah jalan besar atau jalan tikus yang sistem penerangannya luput dari perhatian pemerintah setempat. “Jalan-jalan harus diterangi, lampu-lampu penerangan harus diperbanyak,” katanya saat dihubungi ROL, Senin (2/2).

Upaya pemkot, kata dia, diperlukan untuk menghindari terjadinya lagi pembegalan. Jangan sampai pemkot membiarkan jalan-jalan di kotanya, menjadi tempat ideal untuk kejahatan tersebut. “Meskipun tergolong jalan raya yang biasanya selalu ramai, namun tetap saja jika sudah malam hari akan sepi,” ungkap Erlangga.

Selain menambah PJU, Erlangga menyarankan pemkot juga bisa memasang closed-circuit television (CCTV) di beberapa tempat yang diketahui selalu sepi di malam hari. Aparat kepolisian juga dapat dimaksimalkan untuk berpatroli di wilayah rawan begal.

“Jika tidak ada aparat, sebaiknya masyarakat juga jangan sampai lewat jalan sepi sendirian,” ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement