Rabu 04 Feb 2015 11:51 WIB

Ini Hasil Pertemuan Jokowi dengan Petinggi KIH

Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo memberi sambutan dalam Musyawarah dan Silaturahmi Nasional Rumah Koalisi Indonesia Hebat di Jakarta, Senin (11/8).
Foto: antara
Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo memberi sambutan dalam Musyawarah dan Silaturahmi Nasional Rumah Koalisi Indonesia Hebat di Jakarta, Senin (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella mengungkapkan hasil pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan para petinggi partai politik yang tergabung dalam Kolisi Indonesia Hebat pada Selasa (3/2) sore.

"Ini pertemuan rutin antara parpol pengusung Jokowi-JK pada Selasa pukul 16.45 WIB. Kami membicarakan APBN-P dan Freeport serta hal aktual terkait KPK-Polri," kata Patrice di Gedung Nusantara III, Jakarta, Rabu.

Patrice mengatakan pertemuan itu berlangsung selama satu jam, dan petinggi KIH menyampaikan beberapa hal terkait prinsip kehati-hatian penggunaan APBN-P 2015. Selain itu, menurut dia petinggi KIH juga menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam mendirikan "smelter" PT. Freeport di Gresik dan Papua.

"Soal Kapolri sebaiknya menunggu proses praperadilan, karena ada upaya hukum dari Budi Gunawan," ujarnya.

Dia mengatakan apabila hakim dalam proses praperadilan tidak setujui maka sebaiknya BG tidak dilantik sebagai Kapolri. Namun, menurut dia apabila hakim menyetujui prosesnya maka ada peluang BG dilantik sebagai Kapolri.

"Kalau tidak disetujui hakim, ya tidak dilantik (sebagai Kapolri), namun apabila disetujui maka ada peluang," ucapnya.

Patrice menegaskan dalam pertemuan itu tidak dibahas mengenai nama baru Kapolri apabila BG batal dilantik. Namun, dia menjelaskan dalam pertemuan itu ditegaskan bahwa institusi KPK dan Polri tidak boleh saling melemahkan.

"Bukan berarti pimpinan KPK tidak bisa salah, ada mungkin masalah di masa lalu terhadap pimpinan KPK," tukasnya.

Dia mengatakan partai KIH tetap mendukung komitmen selamatkan institusi KPK dan Polri. Selain itu, dia menjelaskan Presiden Jokowi menanyakan agar kedua institusi itu tidak kontraproduktif. Patrice mengatakan Presiden Jokowi mengingatkan agar pimpinan KPK dan Polri agar tidak memberikan pernyataan yang memancing kedua belah pihak.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement