Jumat 06 Feb 2015 04:14 WIB

Demi Selamatkan Ayah, Hanan Nikahi Anggota ISIS

Rep: C01/ Red: Julkifli Marbun
ISIS
Foto: VOA
ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Wanita asal Suriah yang namanya disamarkan menjadi Hanan, terpaksa menikahi kepala kepolisian ISIS demi menyelamatkan ayahnya. Ayah Hanan ditahan oleh ISIS karena menyimpan senjata AK-47 milik mendiang saudara lelakinya.

Hanan menyatakan ayahnya menyimpan senjata AK-47 sebagai kenang-kenangan dari mendiang saudara lelakinya yang tewas dalam bentrokan. Kemudian seseorang memberitahu ISIS bahwa ayahnya memiliki senjata.

"Karena itu mereka menahannya," terang Hanan.

Pascapenahanan ayahnya, Hanan dan ibunya kemudian mencoba untuk mengunjungi ayahnya di markas besar Polisi Syariah ISIS. Keduanya datang dengan tujuan untuk memohon agar ayah Hanan dapat dibebaskan. Pihak kepolisian syariah ISIS kemudian berbicara dengan ibu Hanan. Dalam pembicaraan tersebut pihak kepolisian ISIS menyatakan akan membebaskan ayah Hanan jika Hanan menikahi kepala kepolisian syariah ISIS yang menggunakan nama samaran Abu Mohammed al-Iraqi.

"Kami tak memiliki siapapun selain Ayah. Saya harus menerima itu," lanjutnya.

Hanan menggambarkan sosok Abu Mohammed al-Iraqi sebagai lelaki yang tinggi, kurus dan berkulit gelap. Meski sudah menikahinya, Hanan sama sekali tidak mengetahui nama asli dari Abu Mohammed al-Iraqi.

Hanan menyatakan masa pernikahan dengan Abu Mohammed al-Iraqi sama sekali tidak membahagiakan. Ia diperlakukan seperti tahanan dan pelayan yang tidak bisa keluar rumah. Untuk sekedar menghubungi orang tuanya pun, Hanan baru bisa menggunakan telepon saat Abu Mohammed al-Iraqi di dekatnya. Terkadang, suami Hanan tersebut meninggalkannya terpenjara di rumah berhari-hari.

Sebulan setelah pernikahan tersebut, Abu Mohammed al-Iraqi tewas terbunuh. Hanan pun dikembalikan kepada kedua orang tuanya. Ayah dan ibu Hanan tak sampai hati melihat pengorbanan Hanan dan hanya mampu menunjukkan perasaan mereka dengan menangis.

Meski sudah dikembalikan kepada kedua orang tuanya, Hanan ternyata belum aman dan bebas. Pimpinan lokal ISIS menyatakan bahwa ia ingin menemui Hanan. Utusan wanita ISIS kemudian mendatangi Hanan dan menyatakan bahwa mereka ingin Hanan menikahi tentara ISIS lainnya. Utusan wanita tersebut menyatakan bahwa Hanan tak bisa tinggal tanpa seorang suami.

Hanan tak ingin kembali ke lubang yang sama, oleh karena itu, ia dan orang tuanya kemudian memutuskan untuk melarikan diri dari Suriah melalui sebuah jalur yang ia rahasiakan demi keamanan. Melalui jalur tersebut, akhirnya mereka berhasil melarikan diri ke Turki dan berkumpul bersama keluarga lain di sana.

Hanan menyatakan pengalamannya selama menjadi istri tentara ISIS telah mengiris jiwanya. Ia merasa pengalamannya tersebut telah melucuti martabatnya.

"Sesuatu dalam diri saya telah hilang, sesuatu yang tak bisa saya raih kembali," ujar Hanan seperti dilansir CNN.

sumber : CNN
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement