Jumat 06 Feb 2015 11:39 WIB

Gara-gara Cibir Buya Syafii, Junimart Girsang Dikritik Kader PDIP

Red: M Akbar
Junimart Girsang
Foto: Yogi Ardhi / Republika
Junimart Girsang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan dari politisi PDIP Junimart Girsang mendapat respon dari kader partai banteng moncong putih. Faozan Amar, ketua PP Baitul Muslimin Indonesia, organisasi berbasis massa Islam yang menjadi sayap politik PDIP, merasa sangat prihatin dengan pernyataan yang telah disampaikan oleh Junimart Girsang.

Seperti diketahui sebelumnya lawyer yang kini menjadi anggota komisi III DPR RI itu telah menyebut sosok Safii Maarif sebagai sosok yang tak jelas. Pernyataan tersebut disampaikannya terkait dengan polemik Budi Gunawan sebagai calon kapolri RI.

"Sebagai kader PDI Perjuangan dan juga kader Muhammadiyah, saya ikut prihatin dengan pernyataan Gunimart Girsang yang menyatakan Buya Syafii tidak jelas statusnya dan mewakili siapa", ujar Faozan dalam keterangan tertulisnya yang diterima ROL di Jakarta, Jumat (6/2).

Faozan dengan nada mencibir menyarankan agar Junimart lebih banyak belajar dan membaca. ''Saya kira beliau perlu menambah asupan bacaan tentang sepak terjang Buya Syafii. Bahkan Buya masih tercatat sebagai Penasehat PP Baitul muslimin Indonesia, yang merupakan sayap politiknya PDI Perjuangan", kata Faozan yang juga wakil sekretaris Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah.

"Jangan Karena anggota DPR dan memiliki hak imunitas maka bisa berbicara apa saja tanpa memiki dasar dan referensi. Harusnya dia bisa memberikan teladan yang baik, bukan seperti yang sekarang ini," katanya.     

Faozan menilai sikap Buya Syafii membocorkan tidak akan diangkatnya BG sebagai kapolri serta memberikan masukan kepada presiden Joko Widodo adalah hal yang sangat wajar. ''Sebagai guru Bangsa, baik diminta atau tidak diminta, tentu menjadi kewajiban moral bagi Buya Syafii untuk memberikan saran. Apalagi menyangkut kehidupan bangsa dan negara, kan presiden Joko Widodo sendiri yang meminta beliau sebagai anggota tim independen,'' ujar Faozan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement