Ahad 08 Feb 2015 09:46 WIB

15 Duta Besar Silaturahim ke Sultan HB X

Rep: Heri Purwata/ Red: Indah Wulandari
 Sri Sultan Hamengkubuwono X
Foto: Antara
Sri Sultan Hamengkubuwono X

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Sebanyak 15 duta besar, tiga mantan duta besar dan satu staf Kementerian Luar Negeri, Sabtu (7/2) malam silaturahim kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X di Keraton Kilen Yogyakarta. Mereka berdialog untuk mempromosikan Yogyakarta di negara-negara para duta besar.

Rombongan dipimpin Djauhari Oratmangun, Duta Besar untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus. Dalam dialog, terungkap ide untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari negara para duta besar ke Yogyakarta, khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Salah satunya, negara Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Budha sehingga mereka berpotensi menjadi wisatawan religius, khususnya ke Candi Borobudur.

Namun saat ini, Borobudur dipandang hanya sebagai peninggalan arkeologi dan baru Candi Mendut yang dijadikan sebagai tempat ibadah.

Menghadapi kendala ini, Sri Sultan HB X yang juga Gubernur DIY pernah mengusulkan agar kepada PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Candi Boko untuk membuatkan sebuah pendopo di depan pintu utama Candi Borobudur sebagai tempat ibadah. Namun, hingga saat ini usulan tersebut belum terwujud.

Selain itu, kapasitas Bandara Adi Sutjipto yang masih terbatas membuat pesawat berbadan lebar tidak bisa mendarat. Sehingga untuk menuju ke Yogyakarta tidak bisa dengan penerbangan langsung atau harus transit.

"Dulu sebelum Gempa Bumi 2006, jumlah wisatawan mancanegara 600 ribu, tetapi sekarang tinggal 300 ribu. Untuk menaikan menjadi 600 ribu kembali cukup sulit," kata Sultan HB X.

Karena itu, Sultan HB X mengharapkan setelah Bandara baru di Kulonprogo selesai akan semakin meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara.

"Tahun 2015, pembebasan tanah selesai, dan tahun 2016 tahap konstruksi dan mulai tahun 2017 mulai beroperasi," kata Sultan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement