Selasa 10 Feb 2015 01:40 WIB

Rumah Susun Solusi Atasi Kemacetan Jakarta

Rep: c97/ Red: Karta Raharja Ucu
 Usai hujan, kendaraan terjebak kemacetan lalu lintas parah yang terjadi di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta, Senin (9/2).  (foto : MgROL_34)
Usai hujan, kendaraan terjebak kemacetan lalu lintas parah yang terjadi di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta, Senin (9/2). (foto : MgROL_34)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Country Director Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), Yoga Adiwinarto menyampaikan solusi efektif untuk mengatasi kemacetan di DKI Jakarta adalah pemadatan hunian di pusat kota. Pendapat itu disampaikan Yoga menyusul ditetapkannya Jakarta sebagai kota termacet di dunia.

Menurutnya, apartemen murah dan rumah susun (affordable housing) di pusat kota harus menjadi arah kebijakan perumahan di Jakarta. "Area seperti Kebon Kacang, Kampung Bali, Tanah Abang, Setiabudi dan juga Karet harus segera dijadikan lokasi baru untuk pengembangan apartemen murah dan rumah susun bagi kaum pekerja kerah putih," tutur Yoga, Senin (9/2).

Ia mengatakan, arah pengembangan yang berorientasi pada angkutan umum (Transit Oriented Development) merupakan suatu keharusan. Hunian-hunian baru di tengah kota harus memiliki tata-guna lahan campuran (mixed-use), yang dapat digabungkan dengan pertokoan, kantor maupun pasar dan supermarket.

"Namun yang terpenting, hunian-hunian baru tersebut harus ramah bagi pejalan kaki dan galak terhadap pengguna kendaraan pribadi," kata Yoga.

Caranya, hunian baru yang dibangun di tengah kota harus meniadakan parkir dan juga akses kendaraan pribadi. Sehingga mendorong para penghuninya untuk berjalan kaki, menggunakan sepeda atau angkutan umum untuk beraktivitas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement