REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta seluruh camat dan lurah di wilayah ibu kota agar menyediakan kebutuhan logistik bagi para pengungsi banjir.
"Saya minta semua lurah dan camat menyediakan makanan dan kebutuhan lainnya untuk para pengungsi di posko-posko banjir," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (10/2).
Menurut dia, kebutuhan logistik tersebut harus disediakan di posko-posko pengungsian, bukan diantarkan secara langsung kepada warga yang masih bertahan di rumah.
"Kalau sistemnya delivery (diantarkan ke rumah-rumah warga yang terendam banjir), terus terang kita tidak akan sanggup. Logistik itu harus disediakan di posko," ujar Basuki.
Oleh karena itu, dia pun mengimbau seluruh warga yang rumahnya sudah mulai terendam banjir agar segera mengungsikan diri ke posko-posko pengungsian.
"Untuk warga yang rumahnya sudah mulai kebanjiran, saya minta supaya segera pindah ke tempat pengungsian, jangan memaksakan diri bertahan di rumah masing-masing. Kita tidak bisa antarkan logistik ke rumah," tutur Basuki.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, tinggi muka air di dua pintu air berada pada posisi siaga satu, yaitu pintu air Karet dengan ketinggian 650 cm dan pintu air Angke Hulu setinggi 300 cm.
Sedangkan, empat pintu air saat ini berada pada posisi siaga tiga, yakni pintu air Manggarai 810 cm, pintu air Pesanggrahan 150 cm, pintu air Pulogadung 570 cm dan pintu air Pasar Ikan 150 cm.
Untuk lima pintu air lainnya, antara lain Katulampa, Depok, Krukut Hulu, Cipinang Hulu dan Sunter Hulu saat ini berada pada kondisi siaga empat atau normal.