REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bisnis media massa di Indonesia tumbuh menjadi salah satu industri yang berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Perusahaan-perusahaan media bermunculan, menyokong kehadiran para konglomerat baru di Indonesia.
Bersamaan dengan itu, berkembang juga isu masih rendahnya tingkat kesejahteraan para jurnalis. Kendati demikian, kondisi tersebut tidak bagi salah satu pebisnis pers Indonesia, Chairul Tanjung.
Menurut pengusaha 52 tahun itu, kondisi kesejahteraan jurnalis di Indonesia hari ini relatif lebih baik. Ia memberikan gambaran melalui perbandingan dengan kondisi wartawan di zaman kemerdekaan. “Bapak saya wartawan, saya hidup setengah mati susah sekali. Tapi kalau melihat kesejahteraan wartawan sekarang (dibandingkan dahulu) jauh sekali, seperti bumi-langit,” ujar dia seraya tertawa.
CT optimistis, industri media di Indonesia akan terus berkembang. Dengan perkembangan itu ia berharap, kesejahteraan jurnalis juga akan semakin terangkat. “Contoh wartawan di Amerika, karena industrinya juga begitu (maju), maka kesejahteraannya juga (tinggi). Pada saaatnya kita juga begitu,” kata dia.
Masih dalam suasana Hari Pers Nasional (HPN), bos sejumlah media yang bernaung di bawah Trans Corp itu menyampaikan sejumlah harapan. “Saya berharap pers makin dewasa, bertanggung jawab, berbuat sesuatu untuk kepentingan nasional. Kepentingan nasional harus di atas kepentingan golongan, kelompok, maupun individu,” ujar dia.