REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Selain rencana pembangunan instalasi nuklir, dalam pertemuannya dengan Presiden Rusia Valdimir Putin, Mesir juga mengisyaratkan minat baru membeli senjata Rusia. Kantor berita Interfax melaporkan, Senin (9/2), saat ini Rusia memiliki kontrak senjata baru senilai 3,5 miliar dolar AS dengan Mesir.
Kontrak itu termasuk pengadaan jet tempur, helikopter, rudal pertahanan udara dan senjata lainnya. Setibanya di Kairo, Putin bahkan memberikan hadiah senapan serbu Kalashnikov pada Presiden Mesir Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi. Seperti diketahui, Mesir merupakan sekutu Arab terdekat Rusia pada 1950-1960an saat negara tersebut dipimpin Gamal Abdel-Nasser.
Dalam kesepakatan kunci lain, Sisi mengatakan kedua negara menandatangani kesepakatan menciptakan zona Industri Rusia di sepanjang Terusan Suez. Kairo juga berencana mengimpor gas alam cair Rusia melalui terminal apung yang dibangun sebuah perusahaan Norwegia, yang akan dibuka pada April.
Putin mengatakan pekan lalu dalam wawancaranya dengan Al-Ahram, volume perdagangan bilateral kedua negara meningkat melampaui 4,5 miliar dolarAS.
"Kami melihat potensi besar untuk mencapai hasil yang lebih mengesankan," katanya.
Setelah kunjungannya ke Mesir, Putin akan terbang ke ibukota Belarusia, Minsk, pada Rabu. Ia berencana menghadiri pertemuan puncak terkait krisis Ukraina dengan para pemimpin Prancis, Jerman dan Ukraina.