REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan pembelian saham klub sepak bola Persija Jakarta akan dilakukan setelah audit keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Jadi, semua pihak sudah setuju. PT Persija Jaya Jakarta sudah menyetujui Pemprov DKI mengambil alih saham mayoritas dari klub tersebut," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (12/2).
Menurut dia, pembelian saham tersebut akan dilakukan oleh salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI, yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebesar 20 persen untuk tahap awal.
"Untuk tahap awal, Jakpro akan membeli saham Persija sebanyak 20 persen, dan akan bertambah hingga 60 persen secara bertahap. Tapi, kita harus tunggu hasil audit dari BPK dan BPKP dulu," ujar Saefullah.
Dia menuturkan proses akuisisi saham tersebut akan dilakukan sesegera mungkin mengingat Persija akan memulai pertandingan perdana dalam Indonesia Super League (ISL) 2015 pada 21 Februari nanti.
"Kita terus mengupayakan supaya ada progres yang besar sebelum Persija mulai tanding pada 21 Februari. Kita harapkan prosesnya bisa cepat rampung," tutur Saefullah.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan apabila pembelian saham Persija telah selesai dilakukan, pihaknya memiliki sejumlah rencana untuk meningkatkan prestasi klub sepak bola tersebut. "Salah satunya, yaitu mengedepankan pemain-pemain muda yang profesional. Selain itu, kita juga akan bantu supaya Persija tetap bisa menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno ketika menggelar partai kandang," ungkap Saefullah.
Dia mengatakan hal tersebut dilakukan mengingat rencana pembangunan Stadion Taman BMW sebagai pengganti Stadion Lebak Bulus hingga kini masih menemui kendala terkait pembebasan lahan.