Kamis 12 Feb 2015 15:19 WIB
Penyerangan Az Zikra

Wakapolri tak Tahu Majelis Az-Zikra Diserang

Rep: C07/ Red: Agung Sasongko
Ustaz M. Arifin Ilham memberikan tausiyah kepada anggota majelis Az Zikra di Jakarta, Jumat (27/7).
Foto: Republika/Agung Suprianto
Ustaz M. Arifin Ilham memberikan tausiyah kepada anggota majelis Az Zikra di Jakarta, Jumat (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti mengatakan, sampai saat ini pihaknya tidak tahu terkait adanya penyerangan di kompleks masjid Az-Zikra asuhan Ustaz Arifin Ilham. "Penyerangan di mana?,  saya belum tahu," kata Badrodin di Mabes Polri, Kamis (12/2).

Sebelumnya, sekelompok massa tidak dikenal melakukan penyerangan terhadap seorang satpam di pemukiman Majelis Az Zikra di bawah pimpinan Ustaz Arifin Ilham, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspitalena mengatakan, aksi penyerangan terjadi pada Rabu (11/2) malam sekitar pukul 22.30 WIB. "Sekelompok massa berjumlah 38 orang semuanya laki-laki, mereka mendatangi perkampungan majelis zikir Az Zikra bermaksud menanyakan siapa yang memasang spanduk berisi penolakan terhadap aliran Syiah," kata Ita.

Ita menjelaskan. kronologis kedatangan sekelompok massa tidak dikenal tersebut diterima olah Faisal Karim petugas keamanan yang bertugas malam itu. Sekelompok massa ini menanyakan siapa yang telah memasang spanduk yang berisi penolakan terhadap aliran Syiah yang terdapat di lokasi tersebut.

Mendapati laporan tersebut, anggota Polsek Babakan Madang langsung mendatangi lokasi dan berhasil mengamankan ke-38 massa yang belum diketahui berasal dari kelompok, atau organisasi mana. Usai menjalani pemeriksaan di Polsek Babakan Madang, seluruh pria tidak dikenal ini dikirim ke Polres Bogor untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Kita belum bisa memastikan mereka dari kelompok massa mana, karena masih dilakukan proses pemeriksaan, apakah dari kelompok syiah atau bukan belum diketahui pasti," kata Ita.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement