REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Satori Ismail mengatakan, begitu banyak karya tulis yang dilahirkan ulama-ulama terdahulu. Karena itu, imbauan agar ulama lebih giat menulis perlu didukung.
“Mungkin memang sekarang kesannya belum menarik buat dibaca, tapi untuk beberapa tahun yang akan datang, siapa tahu akan menjadi bahan referensi yang menarik,” ungkap Kiai Satori kepada ROL, Kamis (12/2).
Ia mencontohkan Imam Al Ghazali yang begitu banyak menuangkan pemikirannya melalui tulisan. Bila dijumlahkan, kata Kiai Satori, bilangan hari selama Imam Al Ghazali hidup lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah halaman tulisan yang ia hasilkan.
Begitu juga kata Satori dengan Ulama Ibnu Qayyim Al Jawziyya, yang mana kayu hasil rautan pensil yang ia gunakan untuk menulis dapat dijadikam sebagai kayu bakar untuk menghangatkan air untuk memandikan mayyit Ibnu Qayyim saat meninggal.