Jumat 13 Feb 2015 08:53 WIB
Penembakan Muslim Amerika

Ayah Korban Chapel Hill Desak AS Selidiki Motif Pembunuhan

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Indira Rezkisari
 Namee Barakat dan istrinya Layla Barakat, orang dari korban penembakan di Chapel Hill Deah Shady Barakat berduka saat peringatan insiden penembakan tiga orang Muslim oleh seorang pria atheis.
Foto: Reuters
Namee Barakat dan istrinya Layla Barakat, orang dari korban penembakan di Chapel Hill Deah Shady Barakat berduka saat peringatan insiden penembakan tiga orang Muslim oleh seorang pria atheis.

REPUBLIKA.CO.ID, WINSTON -- Ayah dua korban pembunuhan di Universitas North Carolina, Chapel Hill, mendesak pemerintah AS untuk menyelidiki motif pembunuhan terkait kebencian terhadap agama.

Polisi menjerat pelaku penembakan Craig Stephen Hicks (46 tahun) dengan pasal pembunuhan karena sengketa parkir. Namun polisi sedang menyelidiki lebih dalam motivasi penembak karena kebencian korban terhadap Muslim.

FBI mengatakan pihaknya membuka penyelidikan sendiri dan terpisah dari polisi setempat. Juru Bicara FBI Shelley Lynch mengatakan pihaknya tidak secara spesifik menyelidiki kasus ini terkait masalah SARA, dikutip dari Reuters, Jumat (13/2).

Pasangan pengantin baru Deah Barakat (23 tahun) dan istrinya Yusor Abu Salha (21 tahun) serta adiknya Razan Abu Salha (19 tahun) ditembak mati Selasa (10/2) di sebuah kondiminium tiga kilometer dari kampus Universitas North Carolina, Chapel Hill. Penembak adalah tetangga mereka sendiri yang merupakan seorang atheis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement