REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) hasil muktamar Surabaya, Isa Muchsin berpendapat islah partai bisa saja terjadi dengan sendirinya secara natural.
"Islah biarkan saja terjadi secara natural, tanpa harus ada paksaan atau pihak yang mengintervensi internal PPP," kata Isa Muchsin usai menggelar jumpa pers di Jakarta, Ahad (15/2).
Ia mengatakan pihak PPP versi Romy atau muktamar Surabaya selalu membuka peluang untuk permasalahan islah, tanpa harus adanya tendensi dari luar kelompok PPP. "Ya kalau dari pihak sana (Djan Faridz) ingin merapat kami selalu terbuka, dan biarkan nanti berjalan sesuai aturan yang berlaku saja," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz telah menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj untuk membahas mediasi islah lahir batin dengan kubu Romy.
"Kami sudah melakukan berbagai usaha mengajak kubu Romy untuk kembali ke rumah besar umat Islam, dan bersama-sama menjalankan amanah partai untuk amar maruf nahi mungkar, namun belum
mendapat tanggapan," kata Djan Fariz.
Diaa mengatakan melalui islah ini semoga ada jalan keluar bagi kedua kubu untuk berdamai. Said Aqil ketika ditemui mengapresiasi niat PPP untuk mengadakan islah, dan membuat persiapan tim islah.
"Saya sangat membuka diri dan bersedia untuk bisa menjadi penengah konflik ini, baik dari kubu Romy dan kubu Djan Faridz, apalagi telah dibentuk tim islah untuk membantu mediasi," ujar Said Aqil.
Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda perdamaian antar kedua kubu untuk bersatu, semua pihak masih menunggu hasil PTUN terkait polemik internal PPP.