REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pendiri International Moslem Woman Union (IMWU), Su'ad Al-Fatih, dari Sudan mengatakan, IMWU akan mendorong agar wanita muslimah tidak hanya terpaku dalam peran di rumah tangga saja. Tapi juga untuk aktif dalam berperan dalam tugas-tugas yang memberikan manfaat bagi orang banyak, termasuk dalam urusan kenegaraan.
"IMWU akan berupaya untuk melengkpi image wanita bukan hanya di rumah, tapi juga bisa berpikir, berkiprah dan tidak hanya lingkungan keluarga saja. Tapi juga tugas-tugas kenegaraan," kata Su'ad dalam acara
Raker IMWU yang diadakan di Plaza Universitas Islam Assyafiiyah, Jalan Raya Jatiwaringin No.12 Pondok Gede, Bekasi, Ahad (15/2).
Selama ini, IMWU melihat persoalan dunia wanita di dunia semakin kompleks dalam berbagai sudut pandang. Mulai dari keterbelakangan pendidikan dabpengetahuan, kesenjangan, dan ketidakberdayaan ekonomi, keterbelakangan teknologi, kekerasan dalam rumah tangga, kejahatan seksual dan kriminalitas, hingga minim dalam berperan dalam urusan negara,
Khususnya bagi wanita muslimah, IMWU juga melihat masih minimnya pemahaman agama, sehingga memberikan sumbangsih yang kecil juga terhadap agama. "Wanita harus memberikan peran bagi seluruh umat," ucap Su'ad.