Senin 16 Feb 2015 15:36 WIB
Gugatan BG dikabulkan

SBY: Banyak Drama dan Nafsu dalam Negara

Rep: C15/ Red: Winda Destiana Putri
Presiden RI ke-6 SBY didampingi Ibu Ani Yudhoyono menangis saat meninggalkan Istana Merdeka, Senin (20/10)
Foto: Antara
Presiden RI ke-6 SBY didampingi Ibu Ani Yudhoyono menangis saat meninggalkan Istana Merdeka, Senin (20/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascaputusan sidang praperadilan Budi Gunawan, Susilo Bambang Yudhoyono berdoa melalui akun twitternya. Dalam doanya, SBY menyebut ada drama dan kisah yang berkaitan nafsu meraih kekuasaan.

Melalui akun twitternya @SBYudhoyono SBY berdoa memohon pertolongan dari Allah SWT untuk mencerahkan batin dan akal sehat para pemimpin negeri. SBY juga mengaku malu untuk mengakui bahwa dibalik prahara yang terjadi di Indonesia ada drama dan kisah nafsu untuk memburu kekuasaan.

"Ya Allah, kami malu mengatakan, di balik prahara ini, ternyata banyak kisah & drama yg berkaitan dgn nafsu utk meraih kekuasaan," ujar mantan presiden indonesia keenam ini, Senin (16/2).

Kakek dari dua cucu ini juga menyebut mengetahui cerita dibalik layar terjadinya peristiwa yang terjadi. Meski ia menyebut tak semua cerita dibalik layar ia ketahui sepenuhnya. Ia mengembalikan segala takdir kepada Allah.

"HambaMu memohon, tuntunlah para pemimpin kami agar mengutamakan kepentingan negara, bukan kepentingan pribadi masing-masing." doa SBY melalui akun twitternya.

Sidang putusan praperadilan Budi Gunawan berakhir pukul 10.30 pagi, Senin (16/2). Hakim mengetuk palu sebagai tanda dikabulkannya gugatan Budi Gunawan terhadap KPK. Pukul 12.00 SBY pun memulai doanya melalui akun twitternya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement