REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL-- Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta belum memastikan bahwa sembilan pelaku penyekapan terhadap siswa sekolah menengah atas di rumah kos wilayah pedukuhan Saman, Desa Bangunharjo pada Kamis (12/2), merupakan sebuah geng.
"Untuk geng atau bukan maupun kelompok apapun itu sejauh (sembilan pelaku penyekapan) ini belum terungkap," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bantul, AKP M Kasim Akbar Bantilan di Bantul, Selasa (17/2).
Menurut dia, setidaknya ada sembilan yang mayoritas perempuan melakukan penyekapan terhadap Anjeli (18 tahun), salah satu siswi SMA di Yogyakarta, warga Berbah Kabupaten Sleman tersebut, setelah sebelumnya korban dijemput tiga orang bagian dari pelaku.
"Yang jelas mereka (sebagian pelaku dengan korban) saling tahu dan mengenal, karena pertemanan dalam kontak BBM (blackberry messenger), intinya mereka saling mengenal dan itu fakta yang ada," ucap Akbar.
Ia mengatakan, dua dari sembilan pelaku penyekapan dan penganiayaan tersebut berhasil ditangkap aparat kepolisian sehari sesudah kasus itu terjadi, dan terungkap salah satu pelaku di antaranya merupakan pelajar berusia 16 tahun.
Sementara itu, ditanya terkait keterlibatan pemilik usaha kos maupun penghuni kamar kos yang digunakan untuk penyekapan siswi SMA itu, pihaknya juga belum dapat menyimpulkan karena saat kejadian yang bersangkutan tidak ada di tempat.
Namun demikian, kata dia tidak menutup kemungkinan jika dibutuhkan penyidik kepolisian yang menangani kasus ini akan memanggil yang bersangkutan untuk mendalami kasus ini. Kasus ini sendiri berawal karena Anjeli memiliki tato yang sama dengan pelaku kekerasan yaitu tato Hello Kitty.
Kemudian para pelaku melakukan penyekapan hingga penganiayaan yang dinilai sadis. Karena korban yang dalam keadaan terikat tangannya dianiaya mulai dari memotong rambut korban hingga botak, menyulut dengan rokok, hingga menyakiti bagian alat vital korban.
"Penyekapan ini memang ada yang di luar batas kewajaran, selain memasukkan botol minuman keras dan dot bayi, para pelaku juga mengolesi 'handbody' dan lem cair ke kemaluan korban," ungkapnya.