Selasa 17 Feb 2015 20:10 WIB

Iringan PMI Myanmar Diserang, Dua Orang Cedera

Tentara Myanmar (Ilustrasi)
Foto: Reuters
Tentara Myanmar (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Penyerang menembak dan mencederai dua orang, dalam serangan pertama terhadap iringan Palang Merah di Myanmar, Selasa (17/2). Serangan ini merupakan dampak dari pertempuran tentara pemerintah dengan pemberontak suku dalam dua pekan belakangan.

Menurut saksi mata, satu orang tertembak di dekat mata dan seorang lagi di badan saat iringan delapan kendaraan dengan tanda Palang Merah Myanmar (MRCS) ditembaki. "Kami belum pernah diserang. Ini yang pertama," kata juru bicara MRCS Shwe Cin Myint.

Pertempuran meletus pada 9 Februari antara tentara Myanmar dan kelompok Tentara Aliansi Demokratik MYanmar (MNDAA). Ribuan warga mengungsi dari kawasan itu, baik ke kawasan lain di Myanmar atau melintas perbatasan ke Tiongkok.

Bentrokan tersebut menimbulkan keprihatinan Cina yang khawatir terjadinya gelombang pengungsi yang menghindari kekerasan dan pekan ini menyerukan perdamaian di kawasan perbatasan. Setidak-tidaknya, 47 tentara Myanmar dan 26 pejuang MNDAA tewas sejak 9 Februari, demikian dilaporkan harian yang didukung pemerintah Global New Light of Myanmar.

MNDAA sebelumnya merupakan bagian dari Partai Komunis Burma, pasukan gerilyawan kuat didukung Cina yang melancarkan perlawanan terhadap pemerintah Myanmar, sampai kelompok tersebut pecah pada 1989.

Pertempuran antara pemberontak dan tentara pada 2009 mendorong puluhan ribu pengungsi menyeberang ke Barat Daya Cina, sehingga menimbulkan kemarahan di Beijing.

Pertempuran serta banyaknya korban merupakan langkah mundur bagi upaya pemerintah untuk mencapai gencatan senjata nasional dan mengakhiri pemberontakan yang telah melanda Myanmar sejak 1948, tak lama setelah negara tersebut merdeka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement