REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media asing dan pemerintahan Barat dianggap menjadi penyebab Islamofobia.Ini bisa dilihat dari kebijakan dan pemberitaan yang kerap menyudutkan Islam dan Muslim.
Duta Islam International Youth Committee (IYC) Religion for Peace, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, selama ini media selalu memberitakan perilaku kekerasaan yang dilakukan Muslim di Timur Tengah. Dengan begitu, masyarakat barat pun menilai Islam sebagai agama kekerasan. Kemudian, hal ini diperparah dengan perilaku Muslim yang menyerang Charlie Hebdo di Perancis beberapa waktu lalu.
Menurut Dahnil, media terlihat semangat saat membahas keburukan Islam. Mereka seperti menganggap keburukan perilaku Islam menjadi hal yang menarik untuk diberitakan. “Kondisi tersebut sangat berbeda saat Muslim mendapat perlakuan yang buruk dari masyarakat asing,” ujar Dahnil kepada ROL, Selasa (17/2).
Menurutnya, media Barat seperti ingin menutupi dan enggan memberitakan keadaan tersebut. Selain itu, pemerintahan Barat juga menjadi pemicu Islam mendapatkan citra buruk. Mereka tampak tidak perduli terhadap kesengsaraan yang dialami umat Islam.
Mereka, dia melanjutkan, seolah-olah menutup mata dan telinganya. Keadaan tersebut jelas berbeda saat ada Muslim yang menjadi pelaku kejahatan. “Lihat saja Obama yang langsung mengkutuk pelaku Muslim yang menyerang Charlie Hebdo beberapa waktu lalu,” ungkapnya.