Kamis 19 Feb 2015 13:25 WIB

Bupati Bandung: Ada Mafia yang Hambat Revitalisasi Pasar

Rep: C80/ Red: Ani Nursalikah
Kesibukan di salah satu pasar tradisional.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra/ca
Kesibukan di salah satu pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bupati Bandung Dadang M Nasher  mengatakan ada mafia pasar yang selama ini menghambat tercapainya kesepatakan antara pemerintah dengan pedagang terkait rencana revitalisasi pasar-pasar tradisional yang ada di kabupaten Bandung.

Mafia tersebut kerap menghalangi rencana pemerintah memperbaiki pasar-pasar tradisional. Dadang mengatakan, terdapat oknum yang bermain dalam revitalisasi pasar tersebut.  

"Di dalamnya itu ada mafia. Itu saya nggak suka. Pemerintah kan sudah berniat baik," katanya di Bandung, Kamis (19/2).

Dadang juga menyebutkan masalah pembebasan lahan juga menghambat proses terwujudnya revitalisasi pasar. Saat ini pemerintah dipersulit untuk membebaskan lahan.

Sebelum dilakukan lelang, dia meminta dinas terkait melakukan sosialisasi kepada para pedagang. Apalagi saat ini sudah muncul keresahan dari para pedagang. Padahal Pemkab Bandung berniat baik menata pasar.

"Belum sampai ke tingkat itu (lelang). Nanti akan ada silaturahmi dari pihak investor juga. Diskoperindag juga akan sosialisasikan," katanya.

Dadang mengungkapkan saat ini sudah ada investor yang berminat merevitalisasi pasar. Meskipun demikian, dirinya belum bisa menyebutkan siapa investornya.

Dia meminta pedagang mendukung langkah pemerintah merevitalisasi pasar. "Pedagang juga jangan halangi. Katanya mau tertib, mau indah. Tapi kita dikritik habis saat akan merevitalisasi pasar," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement