REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Pergerakan tanah yang melanda beberapa kampung di Desa Cipelah, Kecamatan Ranjabali, Kabupaten Bandung menyebabkan sebuah sekolah dasar nyaris roboh.
Bangunan SDN Cisabuk yang berada di dekat perbatasan dengan Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur menjadi salah satu lokasi yang terancam ambruk akibat pergerakan tanah.
‘’Ruangan kantor sudah tidak bisa dipakai. Sudah mau roboh bangunannya juga. Tembok di kelas pinggir kantor juga sudah ada retakan,’’ kata salah satu guru sekolah tersebut, Mamat, Rabu (18/2).
Kondisi tersebut membuat satu ruang kantor guru yang baru dibangun pada tahun 2013, sudah tidak bisa digunakan. Selain itu dua ruang kelas yang berada di samping kantor juga sudah mengalami rentakan.
Sekolah yang memiliki sekitar 80 murid tersebut, bisa dibilang sudah tidak aman lagi untuk dijadikan tempat belajar mengajar. Betapa tidak, sekolah tersebut berada ditepi jurang yang dibawahnya sungai. Bahkan, lapangan upacara saat ini kondisinya telah ambles, dan suatu saat bisa saja longsor.
Mamat mengatakan, retakan tanah sudah terjadi selama satu tahun. Namun enam bulan terakhir retakan tanah di lokasi sekolah semakin parah.
Pasalnya, pihak sekolah saat ini was-was melakukan kegiatan belajar mengajar. Alhasil, setiap terjadi hujan deras, para murid dipulangkan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Dirinya berharap, Pemkab Bandung bisa merelokasi sekolah ke tempat yang lebih aman. Sebab, dirinya khawatir jika dibiarkan terus menerus, bangunan sekolah sewaktu-waktu bisa ambruk.
‘’Sekarang sih kegiatan belajar masih normal. Cuma khawatir saja takut rubuh. Apalagi dinding ruang kelas juga sudah retak,’’ ujarnya.
Sementara itu, Camat Rancabali Purnama mengatakan, akan segera membantu relokasi bangunan sekolah.
‘’Kita akan minta ke Disdik biar segera dipindahkan. Sebab banyak siswa yang pindah ke sekolah di wilayah Cianjur. Nanti disangkanya tidak ada antisipasi dari Pemkab,’’ katanya.