Sabtu 21 Feb 2015 13:53 WIB

Jenazah Korban Bus Terguling di Bojonegoro Dipulangkan

Petugas mengevakuasi korban bus terguling.
Foto: Bowo S Pribadi/Republika
Petugas mengevakuasi korban bus terguling.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jenazah penumpang Bus Sang Engon yang terguling di Lingkar Jangli Tol Dalam Kota Semarang, dipulangkan ke kampung halamannya di Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (21/2) pagi.

Jenazah dan sejumlah korban luka dalam kecelakaan nahas tersebut dijemput pihak keluarga maupun perwakilan pemerintah daerah setempat . Jenazah lalu diberangkatkan dari Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Rini Mulyawati mengatakan 14 jenazah diberangkatkan dalam satu rombongan yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah asal para korban.

"Sebelumnya, dua jenazah sudah dibawa pulang pihak keluarga pada dini hari tadi," katanya.

Sejumlah korban luka, lanjut dia, juga dibawa pulang dalam rombongan ini dengan diangkut ambulans serta bus yang sudah disediakan. Meski demikian, kata dia, masih ada korban luka yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Semarang.

Sebelumnya, bus pengangkut rombongan pengajian asal Bojonegoro, Jawa Timur ini terguling saat melintas jalan melingkar di ruas tol antara Jatingaleh-Tembalang. Bus nahas tersebut diduga melaju kencang di jalan melingkar hingga melewati pembatas jalan tol tersebut. Bus baru berhenti setelah terguling di tepi tebing jalan tol tersebut.

Berikut sejumlah penumpang tewas yang sudah diketahui identitasnya: Mutmainah (70) warga Desa Dander RT 04 RW 01, Sumarsih (49) warga Jalan RA Kartini Kelurahan Dander, Salfiyah (55) warga Desa Kuncen, Sumisih (55) warga Desa Dander RT 14 RW 02, Wartini (40) warga Desa Jepar Dander.

Kemudian Sukeni (50) warga Desa Jepar, Hadi (57) warga Kacangan Tambakrejo Bojonegoro, Nanda Adrian Mardika (11) warga desa Dander RT 14 RW 02, Syarif Hidayatullah (42) warga Desa Dander RT 22 RW 02, Abdul Ghofur (45) warga desa Puceng Padangan Bojonegoro.

Sementara jenazah lainnya, Hadi Prayitno (55), warga Kedungombo RT 2 RW 1, Tanjunganom Nganuk, Maryati (55) warga Gandus RT 2 RW 1 Bojonegoro, Tjuti Sutarsini (56) warga Desa Gender RT 1 RW 1 Bojonegoro, Maryadi (39) warga Kedung Bajul RT 2 RW 7 Bojonegoro, dan Bima (10) serta Hamili Nurochim.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement