REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Lampung menyatakan kenaikan harga beras sejak pertengahan Desember 2014 hingga Februari 2015 dikarenakan stok beras di tingkat petani menipis. Selain itu, petani saat ini masih menunggu masa panen diperkirakan akhir Maret-April.
Kepala Disdag Lampung, Ferynia, di Bandar Lampung, Senin (23/2), mengatakan kenaikan harga beras sebenarnya sudah berlangsung sejak akhir tahun lalu. Saat itu, ungkap dia, petani sedang memasuki musim tanam. "Stok beras saat ini memang menipis,"katanya.
Menurut dia, belum memasuki masa panen, seperti biasanya, harga beras terus bergerak naik di pasaran. Stok beras di berbagai sentra beras di Lampung masih menunggu musim panen yang diperkirakan pada akhir Maret dan April mendatang.
Disdag memantau di tiga pasar tradisional kota Bandar Lampung, beberapa waktu lalu, harga beras adalah berkisar Rp 8.500 - Rp 9.000 per kg, beras kualitas medium Rp 10 ribu -11.500 per kg, dan beras kualitas super mencapai Rp 13 ribu per kg.