REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Rencana relokasi terpidana mati pentolan kelompok Bali Nine, diperkirakan akan dilakukan pekan ini.
Namun, kata sumber di Lapas Kerobokan Denpasar, relokasi akan dilangsungkan malam hari. "Tapi ini hanya informasi terbatas, yang diketahui oleh pucuk pimpinan saja," kata sumber.
Pemindahan Andrew Chan dan Myuran Sukumaran di Lapas Krobokan ke Nusakambangan, disebutkan terkait dengan rencana eksekusi mati keduanya. Andrew dan Myuran sudah melakukan upaya hukum, termasuk permohonan grasi, namu ditolak Presiden.
Suasana di Lapas Kerobokan, kata sumber, biasa-biasa saja, bahkan Andrew Chan sudah kelihatan tenang. Sebaliknya, Myuran yang terkadang kelihatan masih gugup dan agak gelisah.
"Barang-barang para terpidana sebagian besar sudah dipindah dan tinggal barang yang kecil-kecil saja," katanya.
Pemindahan Andrew dan Myuran direncanakan menggunakan pesawat khusus, dan dikabarkan akan dikawal tiga pesawat tempur milik TNI AU. Ketiga pesawat itu sejak beberapa hari sudah parkir di Bandara Ngurah Rai, Denpasar.
Selasa pagi, ketiga pesawat itu meliuk-liuk di atas langit Kota Denpasar dengan terbang rendah. Kegiatan itu merupakan bagian dari latihan pengamanan perbatasan udara wilayah bagian selatan Indonesia.
Latihan tersebut juga menimbulkan spekulasi, apakah bagian dari rencana pengamanan relokasi Andrew dan Myuran.
Sebelumnya, Danlanud Ngurah Rai Kolonel AU Sugiarto BW menjelaskan, sejak Senin (23/2), memang ada latihan pengamanan wilayah udara perbatasan di Bali bagian selatan. "Kita lakukan pelatihan sekaligus sesuai perintah pucuk pimpinan untuk memantau wilayah perbatasan," ujarnya.
Formasi latihan pun tidak tanggung-tanggung. Sesuai instruksi yang diterapkan pucuk pimpinan tertinggi di TNI, latihan tersebut untuk memperketat wilayah perbatasan di selat Bali dan Australia.
Tiga pesawat tempur yang standbay di Lanud Ngurah Rai, Denpasar sudah mulai melakukan latihan sekaligus pengawasan di daerah perbatasan sisi selatan Pulau Bali.