Selasa 24 Feb 2015 18:37 WIB

Gas Natuna Untuk Singapura, Kepri Tidak Kebagian?

Sumur eksplorasi gas bumi (Ilustrasi)
Foto: ANTARA
Sumur eksplorasi gas bumi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,TANJUNG PINANG--Gas yang bersumber dari Kabupaten Natuna sejak lima tahun lalu sampai sekarang dieksploitasi untuk kepentingan Singapura, sementara bahan bakar itu dibutuhkan Provinsi Kepulauan Riau untuk sektor energi.

"Sejak saya menjabat Wakil Gubernur Kepri, gas itu sudah didistribusikan Conocophillips ke Singapura. Saya tidak tahu berapa banyak gas yang sudah diekspor ke negara itu," ujar Gubernur Kepri HM Sani kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan Komisi VII DPR di ruang rapat Gedung Daerah Tanjungpinang, Selasa.

Sani menegaskan izin penambangan gas di Natuna maupun pengeksporan gas ke Singapura dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Dia juga tidak mengetahui berapa lama perusahaan tersebut mendapat izin dari pemerintah pusat.

Pemerintah Kepri, kata dia tidak memiliki kewenangan untuk mengeluarkan izin tersebut.

"Kontribusi yang diberikan ke Kepri berupa dana bagi hasil," katanya.

Dia mengatakan Kepri membutuhkan gas Natuna untuk bahan bakar pembangkit listrik. Sebab keterbatasan bahan bakar yang murah dan anggaranmenjadi salah satu permasalahan yang dihadapi PT PLN untuk meningkatkan kapasitas listrik.

Permasalahan itu sudah disampaikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral saat pertemuan di Batam baru-baru ini. Menteri bersedia membantu, namun diharapkan dapat direalisasikan dalam waktu cepat untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kepri.

PT PLN akan membangun pipa gas sepanjang 13 KM agar Conocophillips dapat mendistribusikan gas 55 mmscfd ke lokasi pembangkit listrik di Tanjung Uncang.

"Ini program jangka pendek. Saya berharap dapat terealisasi," ujarnya.

Anggota Komisi VII DPR Ramsin Siagian mengatakan penjualan gas ke Singapura merupakan "kebocoran". Seharusnya, pemerintah mendahulukan kebutuhan masyarakat Kepri, bukan menjual gas tersebut ke Singapura.

Kondisi itu membuatnya merasa kasihan dengan masyarakat Kepri. Seharusnya, listrik di Kepri terang benderang, bukan seperti sekarang sering terjadi pemadaman listrik. Bahkan Natuna pernah mengalami krisis listrik baru-baru ini.

"Kami akan menanyakan permasalahan ini kepada Menteri ESDM. Kami juga akan mengawal dan mendesak agar program jangka pendek penyaluran gas ke PLN di Batam dapat direalisasikan," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement