Rabu 25 Feb 2015 12:42 WIB
Konflik Golkar

Mahkamah Partai Golkar Bantah Intervensi Putusan PN

 ?Ketua Majelis Hakim Mahkamah Partai Golkar Muladi (kanan), memimpin sidang Mahkamah Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (11/2).    (Republika/Agung Supriyanto)
?Ketua Majelis Hakim Mahkamah Partai Golkar Muladi (kanan), memimpin sidang Mahkamah Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (11/2). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahkamah Partai Golkar membantah telah mengintervensi keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang menolak gugatan Golkar hasil Munas Bali.

"Tidak mungkin kami mengintervensi pengadilan," kata Ketua MP Golkar Muladi dalam sidang Mahkamah Partai di Gedung DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (25/2).

Muladi menjelaskan eksistensi MP sudah berdasarkan pasal 32 UU Partai Politik dan keputusan Munas Golkar di Riau tahun 2009 tentang pembentukan Mahkamah Partai. Menurut dia, berdasarkan keputusan DPP Partai Golkar, susunan personil MP sudah dicatatkan di Kemenkumham yang terdiri atas lima orang.

"Saya sebenarnya berharap putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat adalah menyatakan dirinya berwenang, namun ternyata dikembalikan ke Mahkamah Partai," ujarnya.

Dia menegaskan, MP akan memutuskan perkara dualisme kepemimpinan Golkar secara independen dan tidak terpengaruh oleh pihak mana pun.

Sebelumnya kuasa hukum Golkar hasil Munas Bali Yusril Ihza Mahendra menjelaskan pihaknya tidak bisa menerima putusan PN Jakbar karena yang dijadikan pertimbangan hakim bukan bukti dan argumen yang disampaikan kubu ARB maupun kubu Agung Laksono.

"Mahkamah Partai bukan pihak yang berperkara dalam sidang ini karena itu ini merupakan bentuk intervensi yang dilakukan pihak ketiga kepada pengadilan," katanya pada Selasa (24/2).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement